Sinergi Orang Tua Dan Sekolah Di Masa Pandemi

Tepatnya pada hari Sabtu, 27 Juni 2020 sekolah SMAIT IQRA mengadakan kegiatan islamic parenting serta dilanjutkan dengan pembagian rapot semester genap secara virtual. Dalam agenda islamic parenting ini dihadiri oleh ratusan wali murid mulai dari kelas X, XI dan XII. Selain penyampaian materi dari Kang Febri ( motivator nasional ) ada juga penampilan kreatifitas seni dari siswa kelas XI, XII serta murid baru SMAIT IQRA. Kreatifitas yang ditampilkan berupa nasyid, puisi serta lagu bagi pahlawan yang ada di garda terdepan saat ini.

Alhamdulillah agenda islamic parenting ini berjalan dengan lancar dan sukses. Parsipasi serta antusias yang luar biasa dari semua wali murid SMAIT terhadap agenda tersebut. Ruang diskusi pun diramaikan oleh pertanyaan dari para wali murid kepada kang febri.

 Di sini saya mencoba berbagi inti dari materi yang disampaikan oleh kang Febri mengenai “ sinergi antara orang tua dan sekolah di masa pandemi ”

Metode dan sarana pendidikan boleh berubah namun esensi pendidikan tidak boleh berubah. Esensi pendidikan meliputi :

  1. Tanggung jawab pendidikan ada pada orang tua dari dahulu hingga sekarang. Hal ini disadari sepenuhnya oleh para orang tua.
  2. Pendidikan bukan hanya bagaimana memperoleh nilai atau ijazah. Hal yang sering terjadi anak belajar dan menyelesaikan tugas hanya untuk peroleh nilai lalu tugas selesai. Semua dilakukan hanya sebatas kedua hal tersebut tanpa adanya ruh atau kesadaran dalam diri anak. Pendidikan bukan hanya sebatas itu namun bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk menimbulkan karya serta kontribusi untuk lingkungan masyakarat dan bangsa.

Berdasarkan hasil penilitian seorang psikolog dari 1001 responden terdapat 733 miliader di negara amerika serikat. Dari hasil penelitian ini ada 10 besar faktor penunjang kesuksesan seeorang :

  1. Kejujuran
  2. Disiplin
  3. Mudah bergaul
  4. Dukurang dari orang terdekat
  5. Bekerja lebih keras dari orang lain
  6. Mencintai yang dikerjakan
  7. Punya jiwa kepemimpinan
  8. Mau bersaing dan semangat juang yang lebih
  9. Manajemen diri yang baik
  10. Kemampuan dalam menjual ide

Tidak mesti anak yang pandai matematika akan sukses dikemudian hari dan anak yang kurang pandai matematika juga akan dapat sukses nantinya. Setiap anak punya kapasitas yang berbeda. Pendidikan tidak hanya berbasis kurikulum namun perlu juga diperhatikan kapasitas anak.

Tugas orang tua untuk memotivasi dan mendampingi anak agar nanti punya peran dalam peradaban. Bukan mencangkok mimpi orang tua kepada anak. Hal ini akan sangat berdampak negatif dalam perkembangan dan masa depan anak.

Pada masa pandemi ini orang tua belajar, anak belajar dan guru juga belajar. Sinergi yang dapat dilakukan antara orang tua dan sekolah antara lain :

  1. Agar pembelajaran optimal maka komunikasi orang tua dan guru dilakukan lebih intens
  2. Mainsed anak harus di ubah. Belajar dari rumah bukan berarti libur sehingga anak tetap semangat dan mau dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
  3. Jalin komunikasi dengan guru untuk anak yang punya keterbatasan mengenai penggunaan perangkat berupa laptop dan gadget.
  4. Lesson plan dapat diberikan kepada orang tua dan murid. Hal ini membantu orang tua dapat melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan pembelajaran di rumah terhadap anak.

Dengan adanya pandemi ini muncul kurikulum baru yaitu kurikulum empati dan kepedulian. Saatnya pandemi menjadi variabel dalam pendidikan. Bagaimana menumbuhkan sikap peduli kepada lingkungan terutama masyarakat yang terdampak dengan adanya pandemi ini. Mereka diharapkan dapat memberikan solusi yang bermanfaat untuk dapat membantu sesama.

Semoga ringkasan singkat dari apa yang telah dipaparkan oleh kang Febri ini bermanfaat untuk kita semua. Pengetahuan kita mengenai sinergi orang tua dan sekolah di masa pandemi, semoga dapat menjadi acuan bagi sekolah serta para orang tua untuk menyambut tahun ajaran baru.  

18 Replies to “Sinergi Orang Tua Dan Sekolah Di Masa Pandemi”

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai